Wah sudah lama tidak menulis di blog, sebenernya sempat lupa blog ini. Saat mau create new blog, ternyata blog lama ini muncul.
I read my writing years ago. That was me when I was being a fresh graduate person, really ambitious to explore and use my knowledge. I was young. Luckily, I was working in a growing company at 1st, tempat di mana aku bisa check ombak. Aku bisa memberikan banyak influence di dalamnya dengan banyak kerja sama dengan colleagues di dalam perusahaan tersebut. From none, I created a company system manually, integrated with the people inside. I created the basic control from the business process, physical documentation, authorisation procedure, warehousing management, production management, safety management. I learned from the engineer, accounting and management point of view. The company supported my work by implementing SAP program. It is expensive to buy SAP program. Dari situ, perusahaan jadi lebih mudah melakukan planning, reporting terutama untuk stakeholders, mempermudah audit, mempermudah mempersiapkan dokumentasi untuk tender, mempertanggungjawabkan loan dari bank, lebih mudah dalam pengawasan/control. Woww, that was huge for me. I like to simplify complicated things by grouping them, make system for them. Controlling them is the next level.
Dulu, sewaktu sudah mau lulus kuliah, pikiran yang pertama kali muncul adalah cepat kerja. Cepat mencari uang sendiri. Do things I could not do dengan uang saku yang terbatas dari orang tua. I was really afraid to ask from my parents, sudah dibesarkan dengan baik, diberikan pendidikan yang baik, aku tidak mau membenani orang tua dengan minta belikan ini itu. Aku tidak pernah punya hp. Kalaupun punya, itu adalah hp pemberian dari kantor bapak karena beliau bekerja di perusahaan telekomunikasi. Itupun hp biasa saja. Uang saku hanya cukup untuk ongkos dan makan siang. Kalau mau beli keperluan sekolah/kampus yang mahal dan diwajibka, harus minta dlu sama orang tua. I could not wait to work and gain my own sallary. Bisa lebih mandiri, bisa memenuhi kebutuhan sendiri. Punya kemampuan untuk improve diri. Bisa memberi hasil kerja kepada orang tua. Simple. Sebenarnya aku sudah pernah bekerja internship di tahun 2010 di kantor akuntan publik di daerah Kuningan. Jadi sudah pernah merasakan senangnya tidak minta uang lagi dari orang tua dan senangnya jadi berdaya sendiri.
At 1st, memasukkan banyak lamaran, lalu beberapa panggilan kerja dan tes-tes. I was so raw and green. Hari itu aku sudah bekerja di salah satu perusahaan yang membuat pompa untuk pertambangan minyak dan menyediakan service bagi perusahaan minyak besar di Indonesia, salah satunya Pertamina. Kantor pusatnya kecil saja di daerah Kelapa Gading. Bukan perusahaan besar pencakar langit. Aku kerja di daerah Kelapa Gading sampai aku dipindah ke daerah Cileungsi di Warehouse utamanya. Keuntungannya ongkosnya lebih murah dan tidak ada macet karena melawan arus kemacetan. Perusahaan tempat ku bekerja adalah salah satu cabang dari suatu parent company. Salah satu perusahaan besar yang ada di group itu adalah perusahaan nikel di Morowali yang merupakan investasi dari China. Kebetulan anak pemilik perusahaan besar itu jg bekerja di tempat aku bekerja, dia lulusan Australia.
Oh, di hari aku bekerja tahun 2012 itu, aku di telpon oleh kantor akuntan publik tempat aku melamar dan dinyatakan lulus. Kantor akuntan itu berada di Sudirman. Tapi saat itu aku memilih melanjukan di perusahaan tempatku sudah mulai bekerja.
Dari tahun 2012 aku lulus sampai 2014, aku fokus dengan challenges yg ada di kantor. Sesekali aku mencoba melamar management trainee di beberapa perusahaan besar, namun belum beruntung. I like to learn, even when I was still working, I took tax classes on weekend. I spent my salary for my personal basic need, to give my gratitude to my parents, give my own offering, improving my skill, and also appearance to be more professional and presentable. Lalu, perusahaan tambang mengalami kendala tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia, saat itu banyak yang dirumahkan, pemerintah juga sulit membayar tagihan. Aku memutuskan mencari kerja di tempat lain, lalu pindah ke perusahaan lain di daerah Thamrin. Aku sebenarnya sangat tertarik dengan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, tapi aku tidak dapat kesempatan saat itu, juga dengan situasi pertambangan yang sulit masa itu, aku cari kesempatan di perusahaan dengan bidang lain. Dari berkat Tuhan, aku diarahkan Tuhan dan aku bisa kerja di suatu perusahaan International-Thailand. Di suatu kantor di Thamrin, tepat di seberang Bank Indonesia. Aku ingat hari aku diterima kerja, daun-daun pohon besar di samping kantor itu berguguran sungguh indah tertiup angin saat aku lewat.
Tidak lama dari aku bekerja di situ, perusahaan yang banyak bergerak di bidang bahan bangunan dan konstruksi ini makin naik daun. Iklannya ada di mana-mana, salah satunya di billboard besar di bandara. Karena pekerjaanku di bidang internal audit, aku banyak visit ke kantor2 cabang dalam satu team bersama team senior dari Thailand, untuk mengevaluasi internal control dan memberikan input perbaikan yang perlu. Aku banyak travelling saat itu, ke luar kota dan ke Thailand.
Aku sangat senang dan bangga. Aku teringat di tahun 2014 aku pergi bersama 2 sahabatku ke Singapore dengan dana dari hasil kerja kami sendiri, lalu bapak bilang, bapak tidak bangga anak bapak ke luar negri pakai uang sendiri (Karena dulu bapak sering dikirim ke luar negri ke China, Singapore dan Eropa dari kantornya). Bapak bilang biasa saja kalau bisa ke luar negri pakai uang sendiri. Jiwa ku yang selalu pingin menyenangkan orang tua merasa terketuk saat itu. Dan bisa dikirim ke Thailand 2x aku sangat senang sekali. Tabunganku ku pakai untuk pernikahanku.
Until I finally got married in 2016, and I had to resign and moved to Australia with my husband. I thought that he could work in Indonesia but then he said akan mudah cari kerja di Australia. Daan, jiwa ku yang selalu ingin menyenangkan orang tua saat itu mendengar kalau orang tua senang kalau setelah berumah tangga anak2 bisa hidup bersama. Jadi, aku pun pindah ke Australia ikut suami.